Skip to main content

Romeo India Sierra Kilo Alpha

Belum paham apa maksud judulnya?

Baiklah, saatnya story time..

Di awal tahun 2018, ada acara yang cukup besar di kantor dan melibatkan banyak pihak eksternal, mulai dari Kementerian, BUMN, Perbankan, Perusahan Swasta, dan lain sebagainya. Saya pun diberi tugas untuk mengirimkan undangan dan melakukan konfirmasi kehadiran tamu. Biar cepet, konfirmasinya pakai telepon, tuh. Singkat cerita, salah satu perusahaan meminta saya bertukar alamat email untuk korespondensi acara. Berhubung alamat emailnya susah, saya minta Person In Charge (PIC)nya untuk mengeja alamat email dan ia pun mengeja huruf per huruf dengan kata-kata. Saya yang terbiasa mengeja huruf dengan A Be Ce De bingung dong. Saya pun minta PICnya untuk mengulang ejaannya berkali-kali. Dengan amat sangat polos, saya menuliskan kata per kata yang ia sebutkan itu. Di situ barulah saya sadar kalau huruf depan dari kata yang diucapkan itu adalah huruf yang dimaksud/dieja. Nah, tibalah giliran saya untuk menyampaikan alamat email. Untuk menghindari kesalahpahaman, PICnya meminta saya untuk mengeja huruf per huruf. Belajar dari pengalaman tadi, pikir saya, gampang lah ya, tinggal cari padanan kata yang huruf depannya sama seperti ejaan namanya. Akhirnya, dengan tingkat kepedean yang luar biasa, saya mengeja nama RISKA dengan Rumah, Indonesia, Sup, Kanan, dan Angka. 😊

Saya pikir, nggak ada masalah tentang hal itu, sampai akhirnya pas di telepon kedua, saya harus menyampaikan sebuah nama yang mengandung huruf X. Asli di situ blank banget harus mengeja pakai kata apa dan saya cuma bisa bilang "X ya, bukan 'K' dan 'S. Huhu, malu banget.

Setelah telepon kedua itu, saya pun mulai googling (kenapa nggak dari tadi coba) buat ejaan huruf daaan ketemu dong sama yang namanya Phonetic Alphabet. Ternyata oh ternyata, masing-masing huruf ini sudah ada standar pelafalannya. Langsung deh saya unduh dan simpan di desktop.

Apa sih Phonetic Alphabet itu?

Kata phonetic alphabet merupakan suatu istilah kode isyarat buku yang menggunakan huruf abjad atau alfabet sebagai penyampaian bahasa yang agaknya susah dimengerti serta lebih efektif saat disampaikan komunikator kepada komunikan (Winny Rizal Pranata, 2013)

Jadi, phonetic alphabet ini digunakan untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam penyampaian atau penerimaan pesan. Pendapat saya pribadi, khususnya untuk nama dan kode-kode tertentu, ya. Kan kadang kita suka bingung tuh, misal apakah Riska menggunakan 'S' atau 'Z', Rizky menggunakan 'I' atau 'Y', Rebecca menggunakan 'C' atau 'K', dan lain sebagainya. 

Berikut adalah daftar phonectic alphabet:

Sumber: unida.ac.id

Nah, sejak saat itu, saya nggak bingung lagi kalau diminta mengeja huruf, bahkan langsung inisiatif mengeja deh tiap lagi menyebutkan nama atau kode tertentu. Luar biasanya, nggak ada yang pada bingung. Jangan-jangan selama ini cuma saya yang nggak paham phonetic alphabet ini ya. 😂

So, this is the end of the story.

Moral value-nya, ngaku aja kalo belum paham tentang sesuatu dan belajarlah.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Pernikahan: Pengalaman KPP Online

Ada yang sedang menyiapkan pernikahan Katolik? Gimana? Susah nggak? Atau justru masih butuh referensi?Kali ini saya mau share pengalaman persiapan pernikahan secara Katolik yang kami lewati selama setahun ini. Kalau kalian dan pasangan sama-sama Katolik, tinggal di kota yang berbeda dengan paroki asal atau alamat KTP, dan mau melangsungkan pernikahan, semoga cerita ini dapat membantu, ya. Salah satu tahap yang harus dilewati untuk pelaksanaan pernikahan Katolik adalah Kursus Persiapan Pernikahan (KPP). KPP ini perlu diikuti oleh kalian dan pasangan, maksimal 6 bulan sebelum pernikahan dan minimal 2 bulan sebelum tanggal penerimaan sakramen pernikahan.  Sebagai informasi, saya dan pasangan berencana menikah pada tanggal 24 Juli 2021 dan kami mengikuti KPP pada tanggal 13-14 Februari 2021. Saat itu, ada 2 alternatif tempat pelaksanaan KPP, yaitu di Gereja St Perawan Maria Katedral Jakarta dan Gereja St. Perawan Maria Katedral Bogor. Mempertimbangkan kemudahan akses dan persyaratan,

Halo!

Hi. I’m Riska, Indonesian. I grew up in Magelang before moving north to Semarang, the capital city of Central Java. Then I moved to Jakarta, the capital city (again) of Indonesia, for my career life.. Welcome to my blog..